Kamis, 13 Maret 2014

Kupas Tuntas Segitiga Bermuda yang Penuh Misteri Menarik

Membicarakan segitiga bermuda memang tidak ada habisnya. Selalu saja ada pembahasan yang menarik tentangnya.





Menurut Wikipedia, Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), kadang-kadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.

Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa.

Teori Apa saja yang bisa menjelaskan Segitiga Bermuda?
Lalu adakah teori yang dapat menjelaskan tentang segitiga bermuda. Berikut teori-teori yang menjelaskan tentang ekseistensi keberadaan segitiga bermuda.
1. Sebuah Argumen dari suatu Perusahaan Asuransi Kapal Laut
Perusahaan asuransi laut Lloyd’s of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut.


Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.


2. Teori Lorong Waktu

Menurut beberapa peneliti,mungkin dikawasan ini terdapat sebuah gangguan atmosfir di udara berupa lubang di langit.Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi.



Dari misteri “Lubang di Langit” ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO.



3. Teori Blue Hole

Konon di dasar laut segitiga bermuda terdapat semacam lubang/gua dasar laut,dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelahjaman es berlalu, gua ini tertutup.Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap.



Banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya,dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama.


Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan

kapal raksasa ke dasar lautan?



4. Teori Misteri Lidah Lautan

Kawasan Segitiga bermuda sering juga disebut sebagai Tongue of the Ocean atau Lidah Lautan.Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon).Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana.



Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917.


5. Teori Misteri Makhluk Sargasso

Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso,banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut.



Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam.


6. Teori Angin Puting Beliung

Mungkin di area ini sering terjadi badai laut yang mungkin bisa membentuk suatu pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena terhempaskan.



Apakah Gas Metana adalah teori yang cocok?
Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis  Salem-News.com. Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air  mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya  beberapa pesawat terbang dan kapal laut. Bukti dari penemuan yang  membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama  bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics.

Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May  di Monash University, Melbourne, Australia. Dua hipotesis dari  penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar  lautan yang menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua,  kecelakaan misterius di lokasi itu.

Ivan T Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi zona-zona misterius  selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya  zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang  segitiga. Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi  Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius  sering terjadi.

Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut  Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan  banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran. Berangkat dari  keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu  menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak  dari dasar laut.

Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah,  bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris  ketika ia bergerak ke atas. Ketika mencapai permukaan air, balon berisi  gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.

Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan  langsung goyah dan tenggelam ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar  dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa  dihantam jatuh olehnya. Pesawat terbang yang terjebak di balon metana  raksasa, berkemungkinan mengalami keruskan mesin karena diselimuti oleh  metana dan segera kehilangan daya angkatnya.

Benarkah Segitiga Bermuda Rumah Dajjal?

Misteri Segitiga Bermuda kali pertama dipopulerkan tahun 1960-an, termasuk oleh buku "Segitiga Bermuda'' yang dikarang Mr Charles Berlitz. Kepercayaan adanya kekuatan jahat di wilayah ini menyebar ke seluruh dunia.

Keyakinan ini dipicu banyaknya kapal dan pesawat yang hilang secara misterius di Segitiga Bermuda. Yang pertama diketahui adalah tenggelamnya kapal HMS Rosalie pada 1840, hingga hilangnya Kapal Freighter Genesis setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent pada 1999. 


Yang paling terkenal adalah hilangnya Penerbangan 19, yang terdiri lima pesawat pembom milik angkatan laut Amerika Serikat.


Pesawat-pesawat ini terakhir terlihat di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945.  Lalu menghilang, setelah melaporkan mereka melihat hal aneh dan tak masuk akal.


Tak hanya awak dan badan pesawat yang  raib, regu penyelamat yang bertugas mencari mereka tak ditemukan. 


Banyak versi soal Segitiga Bermuda, ada yang mengatakan di lautan itu mengandung gas methan yang menyebabkan kapal dan pesawat lenyap tersedot di bawah laut. 


Ada yang mengatakan daerah Segitiga Bermuda memiliki medan gravitasi, yang menyebabkan alat navigasi tak bisa bekerja. Juga berkembang teori, bahwa kapal dan pesawat itu diculik oleh UFO karena melintas di pangkalannya. 



Ada pula yang menghubung-hubungkan Segitiga Bermuda dengan kota Atlantis yang Hilang karena ditemukan piramida di dasar laut Segitiga Bermuda. Juga ada yang menyebut bahwa segitiga itu adalah lorong waktu. 


Selain itu, lokasi Segitiga Bermuda sebagai pusat bertemunya antara arus air dingin dari Amerika Utara dengan arus air panas dari Afrika -- di Samudera Atlantik diyakini sebagai istana setan. Juga ada yang percaya Dajjal -- iblis yang akan memunculkan diri di hari kiamat -- saat ini berdiam di Segitiga Bermuda itu sampai menjelang akhir zaman.




Bagaimana Penelitian Ilmiah Menjawab Segitiga Bermuda?



Penelitian ilmiah telah dilakukan dan menghasilkan banyak kesimpulan yang dapat diurai secara logika. Salah satunya adalah yang telah ditayangkan pada chanel Discovery & National Geograpic pata tahun 2011.
Dilansir oleh situs Indocropcircles, berbagai peristiwa hilangnya kapal dan pesawat terbang di masa lampau itu diakibatkan oleh gangguan mesin serta alat navigasi seperti kompas. Untuk mengingatkan, kompas dan alat navigasi yang digunakan pada waktu lampau mengandalkan magnet Bumi sebagai petunjuk arah utara dan selatan.
Fakta terkini menunjukkan bahwa dari citra satelit, infra merah dan alat lainnya yang dipakai memantau dan memindai wilayah Segitiga Bermuda, ada pusaran-pusaran lava panas yang jumlahnya cukup banyak dan besar di bawah wilayah laut tersebut.
Pusaran lava itu menghasilkan gelombang elektromagnet yang kuat, dan mampu mengganggu alat navigasi dari kapal dan pesawat yang melintas di atas daerah Segitiga Bermuda tersebut. Ingat, sebagian besar peristiwa hilangnya kapal dan pesawat terjadi di masa belum adanya alat navigasi canggih yang menggunakan bantuan satelit.
Hasilnya, pesawat dan kapal tersebut kehilangan arah, kehabisan bahan bakar karena berputar-putar tanpa arah, jatuh atau tenggelam. Kondisi laut di wilayah tersebut yang luas, dalam serta alat evakuasi yang terbatas menyebabkan tak ada korban selamat dapat ditemukan.
Perbandingan yang dapat diamati adalah, bahwa di saat ini hampir tak pernah terdengar kabar mengenai hilang atau jatuhnya kapal dan pesawat di daerah tersebut. Ini disebabkan sistem navigasi yang telah canggih saat ini, menggunakan sistem GPS dan dibantu oleh beberapa satelit yang memandu sistem transportasi.
(Sumber : Science Graphic)

Mengenal Teknologi Canggih Printing 3D

Dahulu ( mungkin sampai sekarang), jika kita mencetak dalam printing hasil yang didapatkan dalam bentuk 2 Dimensi. Namun bagaimana jadinya jika yang dihasilkan dalam bentuk 3D? Sekarang ScienceGraphic akan mengulasnya dalam teknologi canggih Printing 3D yang disebut-sebut sebagai teknologi mutakhir dewasa ini.


  


Printer 3D adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume.

Printer 3D dicapai dengan menggunakan proses aditif, dimana sebuah obyek dibuat dengan meletakkan lapisan yang berurut dari bahan. Pencetakan 3D merupakan proses yang berbeda dari teknik mesin tradisional (proses subtraktif) yang sebagian besar bergantung pada penghapusan materi oleh pengeboran, pemotongan dan lain–lain.

Awalnya teknologi 3D printing digunakan untuk membuat prototype bagi kepentingan luar angkasa, perusahaan otomotif, serta membantu bedah kedokteran seperti membuat rangka tulang seperti aslinya. Kini teknologi 3D printing dilirik semakin banyak orang. Meski biaya alat untuk 3D printing ini masih sangat mahal, diharapkan nantinya teknologi ini bisa diakses dan digunakan oleh lebih banyak kalangan dan tidak terbatas pada organisasi atau untuk kebutuhan tertentu.

Sejarah Singkat

Pada tahun 1986, ada seseorang bernama Charles W. Hull memiliki hak paten dengan teknologi stereolithography. Teknologi ini merupakan teknologi untuk membuat objek 3D. Tentu saja, Printer dengan teknologi 3D sangatlah mahal. Printer tradisional yaitu printer 2D bisa anda beli dengan hanya beberapa ratus ribu rupiah saja. Sedangkan untuk printer 3D, anda harus mengeluarkan uang ratusan juta rupiah untuk memilikinya. Karena harga yang sangat mahal, berbagai orang mulai membuat printer 3D yang setidaknya dapat mengurangi harganya. Namun, tentu saja akan ada keuntungan dan kerugiannya.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Printer tiga dimensi ini bekerja dengan cara mengambil file komputer yang berbentuk 3D dan membuat serangkaian irisan-irisan melintang pada dalam model 3D yang akan di cetak. Setiap irisan tersebut kemudian di cetak lapisan demi lapisan sehingga membetuk objek 3D.

Sejak tahun 2003 pertumbuhan dan penjualan printer 3D semakin pesat, selain itu harga printer 3D itu sendiri telah banyak mengalami penurunan. Teknologi printer 3D semacam ini telah banyak digunakan dalam dunia industri otomotif, arsitektur, rekayasa dan konstruksi dan industri penerbangan.



Diharapkan dengan adanya teknologi seperti ini dunia industri di negara kita akan semakin maju lagi, sehingga mampu memproduksi bahan baku dengan memanfaatkan kelebihan yang ada pada teknologi dan sumber daya manusia yang ada, sehingga tidak harus mendatangkan model/disain dan mengimpor barang industri dari negara lain, dan bisa menjadi negara industri mandiri sehingga tidak harus bergantung pada negara lain.



Video


Untuk mengenal lebih dekat, mari kita saksikan beberapa video yang menunjukan printing 3 D. Selamat menyimak.




 Sumber : SG




 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by triebycentenk - Premium Blogger Themes | Bluehost